Puisi dan Doa Pater Robert Ramone,C.Ss.R Buku Kenangan 25 Tahun Imamat (1992-25 Agustus-2017)
Blog ini didedikasikan pada Pater Robert Ramone,C.Ss.R sebagai wujud rasa hormat dan terimakasih pada seorang Guru dalam iman
Puisi-puisi ini merupakan puisi pilihan dari sekian karya yang ada dalam sebuah buku kenangan 25 tahun Imamat milik beliau. Dimana buku tersebut merupakan hadiah (tanda mata) yang diberikan beliau pada Kristopel Bili dan Yosephin Uly Widyastuti. Puisi “Kau Tak Pernah Berkianat” adalah salah satu puisi yang cukup memberikan kesan iman yang dalam bagi pembaca (Kristopel).
Semoga karya-karya Puisi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang yang sempat membacanya. Salam….
Berikut adalah karya Puisi dan Doa
Pater Robert Ramone,C.Ss.R
--------------------------------------------------------
Saat Flamboyan Bebunga
Di bulan desember…
Saat Flamboyan berbunga
Hatikupun riang gembira
Karena aku tahu Tuhanku penebus
Datang kedunia membawa terang
Saat Flamboyan berbunga
musim pun berganti
Namun kasih Tuhanku tetap selamanya
Saat flamboyant berbunga
Kuingin kenangan Natal di desaku…
Kasih Tuhan menyapa lembut
Tak ada lagu Natal; kado pun tidak!
Kicauan burung gereja mengisap madu Flamboyan
adalah lagu Natal nan merdu
Panenan jangung muda dan bunga labu lilin
adalah kado Natal istimewa
Sang penebus dunia rela lahir di desa Nazaret miskin
Kini Ia juga rela lahir di desaku yang miskin.
Saat flamboyant berbunga
Alam pun mengajakku untuk memuji Tuhan
Sumber keindahan dan cinta
Syukur dan puji namaNya untuk selamanya
Gallu wawi-kodi, 20 Agustus 2004
(Nostagia kampong kelajhiran)
---------------------------------------------------------------
Doa Seorang Guru
Berikan aku roh dan semangat seorang guru yang mengabdi dan melayani
Berikan aku keteguhan dan ketetapan hati
untuk lebih dahulu menghidupi apa yang aku ajarkan pada anak didikku
Beri aku roh kesabaran bila bila pengajaranku tidak dihargai oleh anak didikku
Berikan aku semangat kerendahan hati untu meneladani-Mu;
“Melayani dan tidak menuntuk dilayani”
Berikan aku hati yang tulus murni agar pengajaranku tidak dinodai oleh ambisi dan kepentingan pribadi yang merugikan anak didikku
Berikan aku kemampuan untuk terus menerus memperbaharui semangat pelayananku supaya semakin bermutu
Berikan aku kesanggupan untuk setia sebagai guru dan pengajar sampai akhir hayatku. AMIN
Weetabula, 10 Desember 2005
Rekoleksi Para Guru SMA St. Alfonsus Weetabula
--------------------------------------------------------------------
Waktu
Kemarin telah lewat
dan tak akan pernah datang lagi
Dia pergi dan hanya meninggalkan sejarah dan kenangan
Besok belumlah tiba
Dia hanyalah sebuah rencana
berupa proyek masa depan
Hari ini adalah nyata;
kujalani hidupku pada hari ini
Sejarah hidupku terukir dalam waktu
Setiap peristiwa terjadi
dan tercatat dalam waktu
Bahkan sejarah keselamatan
dan penebusan umat manusia pun
terjadi dan tercatat dalam waktu
Siapa dan bagaimana adaku sekarang dan kelak
Tergantung bagaimana kumenghargai waktu
Aku pun terhitung salah seorang
bijaksana di dunia ini
bila aku menghargai waktu
Apakah anda sungguh menghargai waktu?
Tepat waktu?
Tidak memboroskan waktu?
Berbahagialah anda yang bijak
menggunakan WAKTU.
Weetabula,31 Maret 2005
----------------------------------------------------------------
Syukur atas PanggilanMu
Yesus, Tuhanku,Penebusku
Terima kasih atas anugerah panggilanMu
Untuk menjadi pewarta injilMu,
Sabda kehidupan dan sukacita berlimpah
Kutapaki jalan panggilan ini
walau kadang terasa sunyi dan sepi
Saat aku goyah, Kau meneguhkan langkahku
Dikala aku jatuh tertindih beban berat
Engkau mengulurkan tangan kasihMu
Saat aku putus asa, Engkau menghiburku
Syukur atas anugerah kasihMu
Setiamu tak mengenal batas dan musim
Kuagungkan dan kumuliakan namaMu
Kupuji dan kuluhurkan Dikau selamanya
Weetabula,2010
(Saat pesta perak hidup membina)
---------------------------------------------------------------------------
Kau Tak Pernah Berkianat
Tuhan…
Dilarut malam yang sunyi kubersujut dihadapanMu
Bersyukur atas besarnya cintaMu padaku
Kau mencatat aku dalam buku kehidupan
Kelahiranku kau rencanakan sebagai anugerah gratis
Kau tak pernah berkianat padaku
Di kesunyian mala mini aku mohon ampun padaMu…
Aku sering menuduhmu berlaku curang, tidak adil dan berkianat padaku
Aku protes dan bahkan marah padaMu karena mengira tindakanMu tak adil
Aku kecewa padaMu dan enggan menyapaMu lagi dalam sujud dan doa
Aku terlalu jauh menghakimiMu sebagai pengkianat
Dikelamnya malam Kau datang menyapaku:
“Aku tak pernah berkianat padamu”
Kaulah yang selalu berkianat dan menyimpang jauh dari jalanKu
Kau menuduh Aku curang dan berkianat;
Sesungguhnya kaulah yang curang dan berkianat
Kau terlalu jauh menghakimiku sebagai pengkianat dan kecewa padaKu
Di keheningan malam ini Kau datang sadarkan aku akan kelancanganku
Aku terlanjur mencapMu sebagai pengkianat, tidak menepati janji dan acuh padaku
Ah Tuhan mengapa Kau biakan aku selama 2 tahun kecewa padaMu?
Mengapa tak kau sadarkan aku untuk cepat berpaling padaMu
Mengapa kau biarkan aku memendam rasa frustasi
Ah Tuhan aku telah lancing menggugat kemahakuasaanMu?
Pada mala mini…
Disaat hatiku luluh oleh sentuhan kasihMu
Kau menyapaku lagi: “bila Aku mau mencabut nyawamu,
Aku dapat melakukannya sekarang, aku memberimu waktu dan kesempatan untuk hidup kedua kalinya
Aku ingin kau tahu bahwa aku bukanlah pengkianat sebagaimana kau sangka
Aku pemberi kehidupan dan dapat pula mengambil kembali hidupmu”
Dimalam sepi…
Aku bersyukur padaMu, Tuhan, atas kelimpahan hasihMu
Dihadapan hadiratMu aku terasa kecil tak berdaya
Kasih dan kemahakuasaanMu melampoi kemanusiaanku
Kau ada di sini, di mala mini, di saat aku tersadar dari kelancanganku
Kau menyapaku disaat hatiku hampa dan tandus ketiadaan cinta padaMu
Kau yakinkan aku bahwa kau selalu ada dalam setiap detak jantungku
Denpasar,2 November 2012
(sesaat setelah kolapse jantung II)
-------------------------------------------------------------------
Kicau Murai Untuk Ibu Pertiwi
Burung murai berkicau di ladang petani
pertanda musim panen padi telah tiba
Para petani riang gembira memanen padi hasil kerja kerasnya
Anak-anak riang gembira sambil bernyanyi diatas punggung kerbau
Mereka berdendang tentang keindahan dan kesuburan tanah mereka
Tanah mempunyai musim,bahasa dan bahkan rasa;dia adalah ibu pertiwi
Tanah ingin diperlakukan sebagai ibu yang harus dicintai oleh semua makluk
Tanah menjadi murka bila didurhakai,diracuni dan dilukai oleh makluknya;
Ia enggan member susu dan madu bagi mereka yang meracuninya
Murai akan berhenti berkicau; para petani meratapi kegagalan panenannya
Kidung gembira anak-anak berubah menjadi tangisan duka karena bencana dan kelaparan
Siapa yang dituding sebagai penyebabnya?
Jangan salahkan aku kata ibu pertiwi tapi ratapilah dirimu yang serakah
Jangan salahkan aku kata murai bila aku berhenti berkicau di tanahmu yang gersang
Adakah murai berkicau lagi di lading kami?
Adakah ibu pertiwi terus murka pada kami?
Murai akan berkicau lagi di lading bila kami berhenti meracuni bumi
Ibu pertiwi akan kembali meneteskan susu
Dan madu bila kami tak serakah dan berkianat lagi padanya
Denpasar, 10 Desember 2012
(Refleksi atas kerusakan bumi akibat pestisida)
Puisi-puisi ini merupakan puisi pilihan dari sekian karya yang ada dalam sebuah buku kenangan 25 tahun Imamat milik beliau. Dimana buku tersebut merupakan hadiah (tanda mata) yang diberikan beliau pada Kristopel Bili dan Yosephin Uly Widyastuti. Puisi “Kau Tak Pernah Berkianat” adalah salah satu puisi yang cukup memberikan kesan iman yang dalam bagi pembaca (Kristopel).
Semoga karya-karya Puisi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang yang sempat membacanya. Salam….
Berikut adalah karya Puisi dan Doa
Pater Robert Ramone,C.Ss.R
--------------------------------------------------------
Saat Flamboyan Bebunga
Di bulan desember…
Saat Flamboyan berbunga
Hatikupun riang gembira
Karena aku tahu Tuhanku penebus
Datang kedunia membawa terang
Saat Flamboyan berbunga
musim pun berganti
Namun kasih Tuhanku tetap selamanya
Saat flamboyant berbunga
Kuingin kenangan Natal di desaku…
Kasih Tuhan menyapa lembut
Tak ada lagu Natal; kado pun tidak!
Kicauan burung gereja mengisap madu Flamboyan
adalah lagu Natal nan merdu
Panenan jangung muda dan bunga labu lilin
adalah kado Natal istimewa
Sang penebus dunia rela lahir di desa Nazaret miskin
Kini Ia juga rela lahir di desaku yang miskin.
Saat flamboyant berbunga
Alam pun mengajakku untuk memuji Tuhan
Sumber keindahan dan cinta
Syukur dan puji namaNya untuk selamanya
Gallu wawi-kodi, 20 Agustus 2004
(Nostagia kampong kelajhiran)
---------------------------------------------------------------
Doa Seorang Guru
Berikan aku roh dan semangat seorang guru yang mengabdi dan melayani
Berikan aku keteguhan dan ketetapan hati
untuk lebih dahulu menghidupi apa yang aku ajarkan pada anak didikku
Beri aku roh kesabaran bila bila pengajaranku tidak dihargai oleh anak didikku
Berikan aku semangat kerendahan hati untu meneladani-Mu;
“Melayani dan tidak menuntuk dilayani”
Berikan aku hati yang tulus murni agar pengajaranku tidak dinodai oleh ambisi dan kepentingan pribadi yang merugikan anak didikku
Berikan aku kemampuan untuk terus menerus memperbaharui semangat pelayananku supaya semakin bermutu
Berikan aku kesanggupan untuk setia sebagai guru dan pengajar sampai akhir hayatku. AMIN
Weetabula, 10 Desember 2005
Rekoleksi Para Guru SMA St. Alfonsus Weetabula
--------------------------------------------------------------------
Waktu
Kemarin telah lewat
dan tak akan pernah datang lagi
Dia pergi dan hanya meninggalkan sejarah dan kenangan
Besok belumlah tiba
Dia hanyalah sebuah rencana
berupa proyek masa depan
Hari ini adalah nyata;
kujalani hidupku pada hari ini
Sejarah hidupku terukir dalam waktu
Setiap peristiwa terjadi
dan tercatat dalam waktu
Bahkan sejarah keselamatan
dan penebusan umat manusia pun
terjadi dan tercatat dalam waktu
Siapa dan bagaimana adaku sekarang dan kelak
Tergantung bagaimana kumenghargai waktu
Aku pun terhitung salah seorang
bijaksana di dunia ini
bila aku menghargai waktu
Apakah anda sungguh menghargai waktu?
Tepat waktu?
Tidak memboroskan waktu?
Berbahagialah anda yang bijak
menggunakan WAKTU.
Weetabula,31 Maret 2005
----------------------------------------------------------------
Syukur atas PanggilanMu
Yesus, Tuhanku,Penebusku
Terima kasih atas anugerah panggilanMu
Untuk menjadi pewarta injilMu,
Sabda kehidupan dan sukacita berlimpah
Kutapaki jalan panggilan ini
walau kadang terasa sunyi dan sepi
Saat aku goyah, Kau meneguhkan langkahku
Dikala aku jatuh tertindih beban berat
Engkau mengulurkan tangan kasihMu
Saat aku putus asa, Engkau menghiburku
Syukur atas anugerah kasihMu
Setiamu tak mengenal batas dan musim
Kuagungkan dan kumuliakan namaMu
Kupuji dan kuluhurkan Dikau selamanya
Weetabula,2010
(Saat pesta perak hidup membina)
---------------------------------------------------------------------------
Kau Tak Pernah Berkianat
Tuhan…
Dilarut malam yang sunyi kubersujut dihadapanMu
Bersyukur atas besarnya cintaMu padaku
Kau mencatat aku dalam buku kehidupan
Kelahiranku kau rencanakan sebagai anugerah gratis
Kau tak pernah berkianat padaku
Di kesunyian mala mini aku mohon ampun padaMu…
Aku sering menuduhmu berlaku curang, tidak adil dan berkianat padaku
Aku protes dan bahkan marah padaMu karena mengira tindakanMu tak adil
Aku kecewa padaMu dan enggan menyapaMu lagi dalam sujud dan doa
Aku terlalu jauh menghakimiMu sebagai pengkianat
Dikelamnya malam Kau datang menyapaku:
“Aku tak pernah berkianat padamu”
Kaulah yang selalu berkianat dan menyimpang jauh dari jalanKu
Kau menuduh Aku curang dan berkianat;
Sesungguhnya kaulah yang curang dan berkianat
Kau terlalu jauh menghakimiku sebagai pengkianat dan kecewa padaKu
Di keheningan malam ini Kau datang sadarkan aku akan kelancanganku
Aku terlanjur mencapMu sebagai pengkianat, tidak menepati janji dan acuh padaku
Ah Tuhan mengapa Kau biakan aku selama 2 tahun kecewa padaMu?
Mengapa tak kau sadarkan aku untuk cepat berpaling padaMu
Mengapa kau biarkan aku memendam rasa frustasi
Ah Tuhan aku telah lancing menggugat kemahakuasaanMu?
Pada mala mini…
Disaat hatiku luluh oleh sentuhan kasihMu
Kau menyapaku lagi: “bila Aku mau mencabut nyawamu,
Aku dapat melakukannya sekarang, aku memberimu waktu dan kesempatan untuk hidup kedua kalinya
Aku ingin kau tahu bahwa aku bukanlah pengkianat sebagaimana kau sangka
Aku pemberi kehidupan dan dapat pula mengambil kembali hidupmu”
Dimalam sepi…
Aku bersyukur padaMu, Tuhan, atas kelimpahan hasihMu
Dihadapan hadiratMu aku terasa kecil tak berdaya
Kasih dan kemahakuasaanMu melampoi kemanusiaanku
Kau ada di sini, di mala mini, di saat aku tersadar dari kelancanganku
Kau menyapaku disaat hatiku hampa dan tandus ketiadaan cinta padaMu
Kau yakinkan aku bahwa kau selalu ada dalam setiap detak jantungku
Denpasar,2 November 2012
(sesaat setelah kolapse jantung II)
-------------------------------------------------------------------
Kicau Murai Untuk Ibu Pertiwi
Burung murai berkicau di ladang petani
pertanda musim panen padi telah tiba
Para petani riang gembira memanen padi hasil kerja kerasnya
Anak-anak riang gembira sambil bernyanyi diatas punggung kerbau
Mereka berdendang tentang keindahan dan kesuburan tanah mereka
Tanah mempunyai musim,bahasa dan bahkan rasa;dia adalah ibu pertiwi
Tanah ingin diperlakukan sebagai ibu yang harus dicintai oleh semua makluk
Tanah menjadi murka bila didurhakai,diracuni dan dilukai oleh makluknya;
Ia enggan member susu dan madu bagi mereka yang meracuninya
Murai akan berhenti berkicau; para petani meratapi kegagalan panenannya
Kidung gembira anak-anak berubah menjadi tangisan duka karena bencana dan kelaparan
Siapa yang dituding sebagai penyebabnya?
Jangan salahkan aku kata ibu pertiwi tapi ratapilah dirimu yang serakah
Jangan salahkan aku kata murai bila aku berhenti berkicau di tanahmu yang gersang
Adakah murai berkicau lagi di lading kami?
Adakah ibu pertiwi terus murka pada kami?
Murai akan berkicau lagi di lading bila kami berhenti meracuni bumi
Ibu pertiwi akan kembali meneteskan susu
Dan madu bila kami tak serakah dan berkianat lagi padanya
Denpasar, 10 Desember 2012
(Refleksi atas kerusakan bumi akibat pestisida)

Komentar
Posting Komentar